Postingan

KOSONG ADALAH WUJUD

IKHWANI... Siapa yang telah mengenal Ke-Tuhanan, maka : ia telah sampai pada Maqam kesadaran diri dengan cara Musyahadahnya didalam kekosongan. Jadi... Sadarilah diri sedalam- dalamnya dalam kosongmu. Itu artinya makna yang tidak ada Tafsirnya. Yang ada hanya : " HU " . Maka "Hampa " lah kita. Antara kita dan Rabbul 'Izzati. Rasa kita adalah Rasanya Ruh Al- Quds. Hendaklah dirasai pada tahap yang diam hakiki yaitu tengah Qalbu kita. Inilah hakikat wujud didalam Diam. . Tubuh rahasia yang diam itulah yang ber- Tajalli. Jadi Syahadat diri itupun ada didalam diammu. Itulah Ruh Al- Quds. Ruh suci inilah Dzat Mutlaq. Dan Dzat Mutlaq Itulah Sir Allah. Nurul Dzat itulah menjadi Insan. Nurul Dzat itulah Ar-Ruh Al- Quds atau Cahaya Diri Ruhul Al-Quds. . Maka Tubuh yang " DIAM " itulah yang ber- Tajalli. Ruh Al- Quds itu Dzat. Merupakan Sir Tuhan. Sedangkan Sifat & Dzat adalah satu- kesatuan. Maka : INGATAN KITA, PERASAAN KITA HA

FANA

Fana dalam makna leksikalnya adalah ketiadaan dan kehancuran. Dan lawan dari fana adalah baqa, abadi, dan tetap ada. Seperti Tuhan termasuk kategori abadi dan baqa, sementara selain-Nya atau seluruh makhluk digolongkan ke dalam ketiadaaan, kehancuran, dan fana. Sedangkan fana dalam makna gramatikalnya adalah tidak memandang, memperhatikan, dan menyaksikan keberadaannya sendiri.Yang pasti hal ini tidak berarti asing terhadap dirinya sendiri, namun lebih bermakna bahwa seseorang yang hadir di sisi Tuhan sama sekali tidak melihat eksistensi dirinya sendiri dan dia meniadakan segala sesuatu selain-Nya di dalam hatinya. Maqâm Fana dalam Tasawuf Dalam istilah tasawuf, fana’ berarti penghancuran diri yaitu al-fana’‘an al-nafs. Yang dimaksud dengan al-fana’ ‘an al-nafs ialah hancurnya perasaan atau kesadaran seseorang terhadap wujud tubuh kasarnya dan alam sekitarnya. Maqâm adalah suatu derajat dan tingkatan yang telah dicapai oleh seorang Arif setelah bertahun-tahun melewati segala p